Minggu, 17 Oktober 2010

Kegagalan Bukan Akhir dari Segalanya

Perjalanan manusia penuh dengan lika-liku
Selalu berbeda tanpa batas ruang dan waktu
Kegagalan kadang kala menyakitkan kalbu
Jika tiada pembimbing bagi hati yang pilu
Ketika akhir dari tujuan tidak menjadi milik anda
Hanya keikhlasanlah yg menolong pedihnya jiwa
Tatkala kegagalan terus membayangi langkah kita
Pasrahkanlah segalanya pada Sang maha Bijaksana
Percayalah bahwa Sang Pencipta maha mengetahui
Sehingga sanubari senantiasa berdzikir tanpa henti
Renungkanlah makna hidup setiap insan di dunia ini
Niscaya kebahagiaan akan merasuk dalam ruang hati
Kegagalan bukan akhir dari suatu perjalanan
Karna ia hanya sebatas ujian dalam kehidupan
Kerinduan akan kebahagiaan selalu didapatkan
Bagi seorang yg berfikir bahwa hidup adalah ujian
Jadilah hamba Allah yang baik saat menyikapi segala cobaan
Sehingga jiwa yang tenang menghampiri nuansa kebahagiaan
Tataplah masa depan melalui doa dalam langkah kemenangan
Karna tiada hal yang sia-sia dalam setiap jalan pengorbanan.

Ibu

Ibu …….
Kau begitu cantik, pesona mu anggun
Setia mu tiada tara
Nafas mu ada dalam diri ku
Detak jantung mu menyatu dalam sanubariku
Belaian mu lembut bagaikan sutra
Kesetian mu tiada tergantikan
Engkau selalu penuhi harapan ku
Cahaya hidup mu terang untuk ku
Pelita mu menyala bagi ku
Kehadiran mu memberikan semangat bagi ku
Ku rindu kasih dan belaian mu
Ingin ku gapai dalam pelukku
Kau hadir dalam setiap angan ku
Walupun tak dapat ku genggam
Cahaya kasih mu selalu kurindukan
Bantu aku dan berikan ketegaran dalam hidup ku selalu

Anggrek Ungu

awalnya mega-mega biru.

rebah cahaya ke ruang jingga.

anggrek ungu cuma satu kata yang membisu.

masih terseduh di cakrawala.

malam dirajam gerimis muram.

bintang berebut sunyi ke bait rindu.

tetes tetes hujan layaknya virus jalanan.

menyeret tiap jendela sepi ke dalam deru.

satu dua jalur mengubur kelam. semburat cahaya timur jingga meraya. memulai hitungan jarak meluncur pelan. jangan biarkan subuhmu mesra kehilangan selera.

bukan kegelapan yang nyelinap ke dalam
subuhmu. tetapi abjad dunia yang pernah terucap di sebuah pagi. bukan kepergian menyesali dirimu. tetapi bayangan wajahmu yang terus melekat di hati.

kabut lengang berbisik mengalam pikiran. merayap kelu ayat ayat bisu di relung hati. kulihat dirimu di antara bayang-bayang kekerdilan. hingga setitik cahaya mulai tercemar dalam peradaban maknawi.

beberapa menit kemudian rembulan menimang rindu. menitipkan asa dan frasa malam kepada cemara yang bisu. semakin jauh kautinggalkan, semakin berat kerinduan yang membebani pikiran.