Kamis, 18 November 2010

۞۩ Renungan ۩۞

Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang mengajarimu. ..
Saat temanmu berdusta padamu atau tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak menghargai perhatian yang kau berikan....
sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berprilaku seperti dia...

Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintaimu atau dia yang kau sayangi tiba2 memutuskan hubungannya denganmu sebenarnya.
Dia sedang mengajarimu untuk menerima rencanaNya.. .

Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang bersikap sinis padamu...
Sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk selalu bersikap ramah pada siapapun...

Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghin darimu. ..
Sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk menjadi seorang teman yang bisa diajak berbagi cerita, mau mendengarkan keluhan temanmu dan membantunya. ..

Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang dalam kesulitan...
Sebenarnya juga telah mengajarimu untuk menjadi orang yang arif & santun, kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan...

Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering kau alami atau bertemu dengan orang2 yang menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak mengenakkan. ..
Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang dikecewakan, disakiti, tidak dipedulikan/ dicuekin, tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci dan dihina...

Sebenarnya orang2 tsb. sedang mengajarimu untuk melatih membersihkan hati & jiwa, melatih untuk menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk tidak berprilaku seperti itu...

Mungkin Allah menginginkan kau bertemu orang dengan berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu...

Sabtu, 13 November 2010

"Empat"

Nabi Muhamad SAW bersabda:
” Ada empat perkara yang berharga dalam diri manusia dan dia bisa hilang dengan empat perkara juga.
Adapun yang berharga itu yaitu…Akal, Agama, Malu dan Amal soleh.
Maka….
  1. Akal bisa hilang disebabkan marah.
  2. Agama bisa hilang disebabkan dengki.
  3. Malu bisa hilang disebabkan tamak.
  4. Amal soleh bisa hilang dan terhapus disebabkan suka menceritakan keburukan orang lain.

Manusia akan menghadapi empat penarikan diantaranya:
  1. Malaikat pencabut nyawa akan menarik rohnya.
  2. Para ahli waris akan menarik hartanya.
  3. Ulat akan menarik tubuhnya.
  4. Orang yang dimusuhi ,dianiayai akan menarik barang kepunyaannya di hari kiamat yaitu AMALNYA.

Dari Ali r.a yang berkata: Sesungguhnya amalan yang paling sulit adalah empat macam:
  1. Memberi maaf pada waktu marah.
  2. Suka memberi pada waktu susah.
  3. Menjauhi yang haram pada waktu sunyi.
  4. Mengatakan yang hak kepada orang yang ditakuti atau kepada orang yang diharapkan sesuatu darinya.

Dari Hatim Al-Asom yang berkata: Empat perkara yang hanya diketahui oleh empat jenis orang akan nilainya yaitu:
  1. Nilai masa muda hanya diketahui oleh orang tua-tua
  2. Nilai kedamaian hanya diketahui oleh orang yang pernah ditimpa bencana
  3. Nilai kesehatan hanya diketahui oleh orang-orang sakit.
  4. Nilai kehidupan hanya diketahui oleh orang-orang yang telah mati

Untuk Calon Istri


Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia,
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Isa atau Ayub,
Atau pun segagah Musa,
apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang soleh ...
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung,
Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal,
Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal,
Kamulah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja,
Kamu nikmati anggur singasananya,
Seketika Suami menjadi bisa,
Kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang,
sabarlah memperingatkannya
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah,
yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam,
yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman,
yang berusaha menjadi
solehah ... Amiiin

Selasa, 02 November 2010

Surat Cinta Untuk Kekasihku

Assalamualaikum cinta, apa kabar?

Apa kabar dengan hati yang lama tak pernah ku jumpa? Apa kabar dengan hati yang masih dalam perjuangannya demi menggapai ridho-Nya? Apa kabar dengan setia dan kejujuran?

Cinta..., andai saja aku bisa mengungkap semua kata dan rasa dalam hati yang aku punya ini..., maka seribu lembar kertas pun tak akan cukup untukku menuangkannya. Banyak sekali cinta, banyak yang ingin aku ungkap secara langsung di hadapmu nanti. Andai kau tahu, aku hambar tanpa pengisi kasih dan pedulimu padaku, andai saja kau tahu apa yang aku rasakan ini untukmu....

Cinta bukan yang bernama keegoisan rasa, bukan yang megucap “ bagaimana?” namun “ aku mengerti...” bukan “ kamu di mana?” tapi “aku di sini....” bukan “ aku ingin kamu seperti ini....” akan tetapi “ aku mencintaimu dengan apa adanya dirimu...”

sepinya diriku tanpa kau di sini, hampanya hatiku karena ku tahu dengan nyata kau tak berada di sampingku, seringnya kau patahkan aku...., namun aku bukan seorang yang mudah menyerah... aku bertahan, karena ada kejujuranku... untuk mengasihimu.... luka itu memang sakit cinta, akan tetapi lebih sakit lagi jika aku membohongi diri ini. Mungkin aku bisa menggunakan dusta putihku, namun selama aku masih bisa menjaga kebaikan dalam jujurku, sungguh... demi Dia yang Maha Menghargai, ku akan berjalan di sini tanpa ada paksa dari siapapun, dan yang ututh adalah hanya ada nurani dan hati yang suci.

Ketika luka – luka telah mengering, Selama itu pula aku haus untuk merindukanmu, pun selama luka itu masih basah dan masih pekat terasa ngilu di ulu hatiku. Cinta, inginnya aku bersamamu, menjaga hati mu, mendampingi mu ketika resah dan gundah melandamu, ahh... cinta akankah kau tahu begitu dalamnya kasihku. Sehingga semua luka dan kecewa itu tak akan mampu mengubahnya, sekalipun pernah kau memintanya untuk aku melakukannya.

Maafkan cinta, maafkan aku, karena aku terlalu jujur pada perasaanku. Dan semua, semua.... masih tetap utuh pada tempatnya. Rasa yang bercampur baur, ada duka, ada kecewa, namun ada pula rasa percaya di antara sejuta ragu, ada setitik cahya diantara gelapnya cakrawala.

Ketika smua terhempas karena sia – sia, maka akan ku coba pelajari kesedihan ini, kesakitan ini, dan ku anggap ini sebagai hadiah “besar”-Nya.

Derita ini adalah anugerah dan suatu kehormatan tersendiri bagiku di atasnya dan di bawah kekuasaan-Nya. Jiwa tak akan pernah mengenal arti tegar jika ia hanya datar merasakan perjalanan hidupnya. Hati tak akan pernah mengerti rasa sakit, jika ia selalu bahagia, Maha Suci Tuhan Semesta Alam atas segala rangakaian hidup yang sempurna ini.

Dan cinta...., kau membuatku banyak belajar dalam sakitnya aku ketika aku terhujam mendekam dalam tebing bebatuan yang tajam. Kau membuatku menjadi orang “ besar” dalam rasa kesyukuranku pada-Nya. Terima kasih cinta, kau membuat aku menjadi jiwa yang sabar atas segala penantian dan pengertian. Secuil apapun itu harapan adalah tetap menjadi harapan. Dimana ia juga bisa tumbuh dari rasa kecewa, dari rasa luka. Maka biarkanlah ia tumbuh menjadi dewasa dalam matangnya pemahaman.

Mungkin aku akan berdiri di atas rangakain jerami yang selalu ada di depanku ketika aku berjalan, dan tiada lain adalah rasa sabar ketika aku harus membersihkannya , tiada lain dari rasa ikhlas ketika aku merasa lelah untuk merapikannya agar ia tak melukaiku. Namun ketika goresan luka itu ada , tiada lain pula rasa bertahan dan pengupayaan untukku mengobatinya. Dan tiada lain dengan rasa tulus aku melakukannya.

Begitu pula dengan mu cinta..., jika pun harus ada air mata, maka biarlah ia menjadi teman sedihku untuk menyayangimu... jika ada rasa sakit mendera, maka biarkanlah ia menjadi teman setiaku dalam bertahan atas segala kejujuranku padamu ....

Sungguh aku bersyukur, karena aku mengenalmu cinta, sekalipun aku tak pernah utuh memilikimu, sekalipun utuh yang kau punya takhanya untukku... jangan tanyakan tentang kesedihan yang kau pun tahu cinta, jangan bertanya tentang rasa sakitku, bila kau pun merasakannya... aku memang manusia biasa, yang tak sempurna, dan kadang salah... namun rasa kasihku telah mengalahkan rasa sakitku, rasa asihku mengalahkan egoku … dan sayangku...., telah mampu mengobati luka – luka itu.

Cinta, kapan aku bisa menyentuhmu? Dimana aku bisa menemui hangatnya jemarimu mengusap semua peluhku? Ataupun sebaliknya aku yang mengusap peluh di wajahmu... Dan aku yang akan membelai lembut bahumu ketika kau goyah di jalan perjuanganmu bersamaku, agar kau tahu betapa pedulinya aku terhadapmu...

Cinta, dalam sujudku pada-Nya ku titipkan doa dan pintaku..... semoga kau senantiasa dalam penjagaan-Nya ketika penjagaanku tak sampai padamu semoga kau selalu dikasihi dan disayangi -Nya ketika kasih dan sayangku tak mampu melampaui dimana kau berada saat ini. Ku pinta pada-Nya agar Cinta-Nya selalu ada untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencintai

Ku tegarkan, segala kerapuhan, kan ku indahkan segala kesedihan... bahagia mu adalah doa dan harapku.... senyumu, menjadi suatu cita – cita dimana aku bisa merasakannya itu tulus hanya untuku...

Semoga kan selalu baik adanya , meskipun jalan ini tak sempurna....

ucap terakhirku, ku harap kan terbaca jelas di mata dan hatimu...

aku mengerti...., aku di sini, dan aku mencintaimu apapun adanya kau dengan segala kurangmu...

dan biarlah........., biarlakanlah tulusku...yang mencintaimu....
Semoga kau dengar wahai cinta....,

Wassalamualaikum,

oleh : Ratih Septiana

from Ketika Cinta Menyapa